KEUNGGULAN POD CHOCOLATE BALI

  • 08 Juni 2021
  • WITA


Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terus mendorong para petani kakao di Bali untuk meningkatkan kualitas produksi sehingga memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Saat ini kakao di Bali terutama hasil perkebunan dari kabupaten Badung dan Jembrana sudah mampu menembus pasar ekspor termasuk juga bahan baku lokal untuk menjadi kemasan coklat premium," ujar  Teten Masduki saat kunjungan ke Bali, yang didampingi Bupati Jembrana, dan Pemilik Pod Chocolate Bali, IGAA Inda Trimafo Yudha.

Pod Chocolate Bali merupakan pabrik coklat asli Bali dan pertama di dunia yang sepenuhnya plant-based. Pada tahun 2010, memulai memproduksi coklat-coklat premium yang dibuat oleh tangan-tangan terampil langsung ditempat kakao tumbuh. Berawal dari bangunan kecil dengan atap jerami lebih dari satu dekade lalu, kini menjadi pabrik kelas dunia dengan mesin modern Eropa. Selain itu telah menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Standar Internasional untuk menghasilkan coklat terbaik dunia.

KAKAO
Ketika mulai memproduksi coklat pada 2010, sebagian besar petani tak lagi menanam kakao. Hama merajalela, kualitas kakao buruk, dan harganya jauh di bawah harga pasar. Sedikit sekali petani yang bertahan. Selama dua tahun, Pod Chocolate Bali bekerja tanpa lelah memberikan edukasi kepada petani bagaimana cara terbaik menanam kakao. Model pertanian sederhana namun ramah lingkungan, menggunakan mikroorganisme, pengelolaan hama yang benar, dan menghindari penggunaan bahan kimia.

Pod Chocolate Bali juga mengajari mereka bagaimana teknik pasca panen mulai dari fermentasi, sampai pengeringan dengan sinar matahari, sehingga mampu menghasilkan biji kakao berkualitas tinggi. Dalam dua tahun itu, petani mampu memproduksi biji kakao dua kali lebih banyak dan lebih berkualitas. Kami pun berani membeli kakao petani dengan harga lebih tinggi, bahkan sampai dua kali lipat dibanding sebelumnya.

GULA KELAPA
 Bahan terbesar kedua  setelah kakao adalah gula. Ketika Pod Chocolate Bali mulai bekerjasama dengan petani lokal pada 2014, kualitas gula berbahan kelapa dan lontar yang dihasilkan sangat rendah. Terlalu tinggi kadar air, dan tingkat kemurniannya rendah. Pelan tapi pasti, Pod Chocolate Bali mengedukasi mereka bagaimana menghasilkan gula bermutu. 

KACANG METE & KELAPA
Bahan ketiga terbesar Pod Chocolate adalah susu bubuk yakni susu plant-based Pod Chocolate Bali berhasil mencapai tujuan yaitu membuat non-dairy milk chocolate yang lembut dan lebih lezat dibanding susu hewani. Klik disini untuk pelajari lebih jauh mengenai manfaat mengkonsumsi plant-based.

BUKAN COKLAT BATANGAN BIASA
Pada tahun 2017 Pod Chocolate Bali mulai memproduksi berbagai jenis coklat, bukan hanya coklat batangan biasa. Coklat yang digemari sebagian besar masyarakat biasanya memiliki kandungan lebih dari 50% gula( gula pasir) dan menggunakan susu hewani. Pod Chocolate Bali ingin menciptakan coklat yang sesuai filosofi  yaitu Plant base, berkesinambungan (suistainability), sehat, dan lezat. Itulah alasan Pod Chocolate menciptakan sederet produk selai coklat plant base nan lezat seperti coklat & kacang tanah, coklat & hazelnut, coklat & kacang mete, dan lain-lainya. 
 

 

 

 

Komentar