Akademisi: Partai Baru Kecil Kemungkinan Merebut Suara Terbanyak Saat Pemilu

Akademisi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, Dr. Ni Made Ras Amanda (Foto: luh)

 

Redaksi9.com –  Akademisi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) Dr. Ni Made Ras Amanda mengatakan banyaknya muncul Partai Politik (Parpol) saat ini merupakan hal yang wajar.

“Jadi ini wajar-wajar saja ya, sebenarnya Undang-undang pemilu membuat pemilu agar setiap tahapan pemilu berikutnya akan lebih sederhana partainya. Tapi sekarang ternyata banyak partai baru yang lolos.  Karena ini merupakan asas demokrasi untuk membuat partai itu hak masyarakat, jadi ya gapapa kita tinggal liat aja saat pemilu nanti ,” ucap Amanda saat ditemui di Hotel Prime Plaza Sanur, Jumat (3/3). 

Amanda mengatakan kecil kemungkinan partai-partai baru mendapat suara terbanyak saat pemilu karena partai baru harus memilki kekuatan-kekuatan besar seperti wacana, kesan-pesan yang dirindukan oleh masyarakat di Indonesia dan punya tokoh-tokoh yang mumpuni dalam bidangnya.  

“Kecil kemungkinan partai-partai baru mendapat suara terbanyak, seperti yang bisa kita lihattiap pemilu ada partai-partai baru nah mereka harus memiliki kekuatan-kekuatan besar seperti wacana-wacana, kesan-pesan yang dirindukan dan memiliki jaringan di Indonesia serta punya tokoh-tokoh yang mumpuni dalam bidangnya,” ucapnya.

Baca juga: KPU Bali: Dapil DPRD Bali Masih 55 Kursi

Mengenai pemilu dengan sistem proporsional tertutup Amanda mengatakan itu hanya baru rencana dan kemungkinan tidak memakai sistem tersebut selain itu sistem proporsioanl tertutup ini menuai pro dan kontra.

“Pasti ada pro kontra, karena sistem ini positifnya mungkin lebih mempermudah masyarakat dan mempermudah sistem tapi kalau untuk demokrasi itu sebuah kemunduran. Disaat kita seharusnya bisa memilih siapa yang duduk di kursi disana kemudian memilih partai salah satu, nah itu bentuk kemunduran sebuah demokrasi,” katanya.

“Sistem proporsional kembali digunakan positifnya mungkin berkurangnya money politik ya, tetapi negatifnya ancaman terhadap demokrasi,” tambahnya.

Ia mengungkapkan saat ini calon legislatif harus mampu memberikan contoh atau role model para anggota yang baik dan aksi nyata melihat rakyat yang kian jenuh menghadapi proses pemilu yang panjang.

“Itu PR besar karena bagaimanapun juga mereka mengajak masyarakat untuk berpolitik tentu masyarakat akan jenuh karena proses panjang pemilu. Apalagi hasil nya juga tidak terlalu berpengaruh dan itu-itu saja oleh karena itu para calon harus memberikan kepercayaan kepada masayarakat dengan role model anggota yang baik dan memberikan aksi nyata,” ungkap Amanda.

Baca juga: Kesbangpol Laksanakan KBS, Sasar Difabel dan Masyarakat Kurang Mampu

Selain itu, ia mengatakan untuk membalikan posisi yang baik tidak bisa sekali dua pertemuan atau sekali dalam pemilu.

“Membalikan posisi yang baik itu gabisa dalam sekali dua pertemuan atau sekali dalam pemilu tapi dalam 5 tahun itu dilihat apakah mereka yang sudah lakukan ada perubahan atau tidak . Ini merupakan PR besar karena untuk mengembalikan sakit hati masyarakat  itu cukup lama,” kata Amanda.

Menurut Amanda kepentingan dalam pemilu serentak isu-isu anggota dewan lokal akan kalah dengan isu anggota dewan tingkat nasional.

“Isu-isu yang berada di tingkat lokal tertutupi  oleh isu-isu nasional misalnya janji-janji yang disampaikan anggota dewan tingkat lokal terkadang tidak mendapat wadah atau tempat baik di media massa atau di benak-benak masyarakat, jadi hilanglah isu-isu kepentingan lokal yang dikalahkan dengan kepentingan nasional,” ucap Amanda.

Sosialisasi Pemilu Damaihttps://www.youtube.com/watch?v=G7np2vBMsp4

Ia mengatakan kelebihan dalam pemilu serentak ini yaitu  lebih simple dan membutuhkan dana lebih minim.  Selain itu kelemahan dalam pemilu serentak ini, masyarakat harus diberikan sosialisasi yang lebih agar tidak kebingunangan saat pemilihan.

Menurutnya sejauh ini parpol yang akan menang adalah partai-partai yang sudah punya akar rumput kuat dan memiliki suara terbanyak saat pemilu nanti.

Selain itu Amanda juga mengatakan ketidakdewasaan dalam demokrasi seperti persaingan-persaingan antara partai politik ini akan menggunakan segala cara untuk kemenangan parpol mereka sendiri.

“Jadi  memang, kadang partai politik menggunakan segala cara untuk menjatuhkan lawan, mereka cukup pintar untuk membuat informasinya dibuat ambigu. Bagi sebagian orang ini untuk menjelekkan partai A tetapi dia buat sedemikian rupa untuk mengecoh dan mereka banyak bermain di daerah abu-abu , jadi mereka cerdas untuk mainnya,” ungkap Amanda.

Ia berharap pemilu serentak ini nantinya berjalan dengan aman dan lancar.

“Yang pasti berjalan aman dan lancar karena isu nya terlalu banyak seperti teknis-teknis penyelenggaraan terlalu rentan singkat, ya semoga tidak ada konflik juga,” harap Amanda.

Amanda menambahkan media pers menjadi tempat untuk media verifikasi informasi yang simpang siur dari media sosial. (luh)

TAGS :

Komentar