Mahasiswa KKN Unwar Ajak Warga Kelusa Payangan, Ubah Sampah Jadi Berkah

Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) Universitas Warmadewa mengajak warga Desa Kelusa untuk mengolah sampah, Sabtu (4/2). (foto:mul)

Redaksi9.com - Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) Universitas Warmadewa (Unwar) mengajak warga Desa Kelusa untuk mulai mengolah sampah yang dihasilkan menjadi bahan yang lebih berguna dan bernilai ekonomi sehingga menjadi berkah. Pengelolaan sampah desa menjadi penting dalam upaya mewujudkan Desa Kelusa, Payangan, Gianyar sebagai desa ekowisata. 

Mahasiswa KKN-PPM Unwar dalam mendorong pengolahan sampah desa, memberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi kompos dan eco-enzyme. Pelatihan ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan SDM pengolah sampah di tempat pengolahan sampah sementara atau TPS3R yang dimiliki oleh desa.

“Pelatihan pengomposan dan pembuatan eco-enzyme menjadi penting dalam upaya melatih masyarakat bertanggungjawab dalam mengolah sampah yang dihasilkan, sehingga ini menjadi langkah awal dalam mengimplementasikan konsep zero waste di tingkat rumah tangga,” kata akademisi Fakultas Pertanian-Unwar, Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si yang juga dosen pembimbing lapangan di sele-sela pelatihan pengomposan di Payangan, Gianyar pada Sabtu (4/2). 

Menteri Perdagangan Pantau Harga Bahan Pokok di Pasar Kreneng, tonton di sini: https://www.youtube.com/watch?v=e-7XAM0kCw0

Menurut Muliarta yang juga mantan reporter radio VOA Washington ini, pelatihan pengomposan dan pembuatan eco-enzyme ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Nomor 47  tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. 

“Pelatihan di tingkat desa ini menjadi penting dilakukan agar masyarakat mengetahui, sampahnya bisa diolah jadi apa? Jika pelatihan seperti ini tidak dilakukan secara berkesinambungan, aturan yang ada hanya akan jadi aturan ompong,” ujarnya. 

Muliarta berharap para peserta pelatihan nantinya dapat menularkan pengetahuannya kepada masyarakat lainnya, sehingga pengelolaan sampah desa dapat dilakukan secara maksimal. Apabila sampah dapat dikelola dengan baik, maka upaya untuk mewujudkan desa ekowisata akan menjadi lebih mudah.

Sekretaris Desa Kelusa, Ngakan Nyoman Rai Adiputra menyatakan, pelatihan pengomposan yang diberikan sangat bermanfaat, karena diberikan lebih awal sebelum pengoperasian TPS3R yang ada di Desa Kelusa. Para peserta juga sangat senang mendapatkan pengetahuan baru, karena selama ini tidak ada warga yang melakukan pengomposan sampah.

“Selama ini tidak ada yang melakukan pengomposan, yak arena tidak tahu bagaimana cara pengomposan. Belum lagi malas mengomposkan sampah dengan alasan keterbatasan waktu dan kesibukan. Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal yang baik,” ungkap Ngakan Nyoman Rai Adiputra.

Menteri Airlangga Hartarto Kunjungi KEK Kura-Kura Bali, tonton di link ini: https://www.youtube.com/watch?v=_i9mW_rO6fQ

Sedangkan Koordinator Desa (Kordes) KKN PPM Unwar di Desa Kelusa, Anak Agung Sagung Putri Jesica Agustini menyatakan program pelatihan pengolahan sampah desa ini merupakan program awal. Program ini dipilih berdasarkan tingkat prioritas permasalahan desa yang harus segera mendapatkan penanganan sehingga tidak menghambat pembangunan desa. (mul)

 

 

 

 

 

 

TAGS :

Komentar