Redaksi9.com - OJK mendorong adanya kolaborasi dari pihak lain seperti Balai Besar POM Denpasar yang akan melaksanakan sosialisasi terkait izin edar pangan olahan UMKM. Sehingga misi untuk meningkatkan inklusi keuangan sekaligus membangun ekosistem bisnis riil dari hulu ke hilir dapat tercapai.
Hal itu disampaikan, EPK dan Kemitraan Pemda OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Budi Susetiyo, saat panen demplot bawang merah di Bangli, Senin (16/1).
"Dengan adanya pendampingan yang intensif, sosialisasi dan kemudahan akses permodalan diharapkan petani tidak bergantung pada rentenir lagi. Tidak hanya dari sisi akses permodalan, kelompok tani juga sudah dibekali dengan pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangli," ujarnya.
Ia menyebut, di Bali, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sudah terbentuk lengkap di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi sejak tahun 2020. Masing-masing TPAKD memiliki program yang mendukung program inklusi keuangan secara nasional dan berdasarkan produk unggulan daerah.
Terdapat 2 program TPAKD Kabupaten Bangli yakni KUR Klaster kepada petani bawang merah dalam rangka perluasan kawasan bawang merah dan program pengelolaan sampah melalui bank sampah yang dikonversi menjadi tabungan BNI dan tabungan emas Pegadaian.
KUR Klaster kepada petani bawang merah yang pelaksanaannya dengan menunjuk 5 (lima) pilot project sebagai percontohan bagi kelompok tani lainnya yang diinisiasi oleh pemerintah Kabupaten Bangli memperkenalkan KUR Mesari (Membangun Masyarakat Bali) sebagai program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dari PT BPD Bali.
Selain itu juga dari PT Madubaru turut aktif mengedukasi dan memantau penggunaan Pupuk Hayati Majemuk Cair yang harapannya dapat menekan harga produksi.
TPAKD Kabupaten Bangli optimis dapat memperluas kawasan bawang merah sebagai produk unggulan Kabupaten Bangli. Dimulai dari akses permodalan yang sudah didukung penuh oleh PT BPD Bali, proses produksi yang didampingi dari Dinas Pertanian dan PT Madubaru, hingga pemasaran produk dari Inaproduct sebagai direktori produk UMKM Indonesia. (luh)