SOS Lakukan Program dengan Beberapa Distribusi Makanan Besar di Indonesia di Tabanan

SOS serahkan sembako ke masyarakat di Kukuh Tabanan (Foto: dok. SOS)

Redaksi9.com - Scholars of Sustenance (SOS), organisasi nirlaba penyelamatan makanan terbesar di Asia Tenggara, menyelenggarakan pendistribusian makanan yang besar di istana Puri Kukuh di Kabupaten Tabanan. Setiap hari, SOS menyelamatkan berton-ton makanan berlebih dari entitas komersial, menghindari makanan berlebih yang masih baik agar tidak terbuang ke tempat sampah, dan memproduksi gas metana. SOS sudah membantu keluarga yang lapar dengan menyediakan lebih dari 3 juta makanan bernutrisi di Bali selama COVID, dan keseluruhan 25 juta makanan sejak awal, dengan 80 karyawan yang bekerja keras dan teknologi cold-chain.

Pembagian dua ton makanan adalah awal dari deretan panjang donasi G20 di bulan ini kepada masyarakat Indonesia. Viking Sunset Studios di Bali mendonasikan Rp 300 juta kepada SOS untuk membantu memfasilitasi ribuan makanan sebelum akhir tahun. Hal ini dilakukan untuk kepentingan terutama beras ke tiga lokasi Bali (mengikuti berton-ton makanan yang sudah diselamatkan setiap hari hingga hari ini), kantor baru SOS di Banyuwangi, dan bencana gempa yang melanda daerah Cianjur, Jawa, memulai kantor baru SOS di Jakarta.

“Sudah bertahun-tahun SOS menjemput makanan berlebih dari pabrik makanan, supermarket dan hotel, tetapi Bali telah pulih lebih lamban dari yang kami antisipasi, dan SOS mendapatkan lebih sedikit makanan daripada saat sebelum COVID. Jadi, sembari menunggu donatur makanan kita untuk kembali, kami harus membantu SOS memberikan makanan bernutrisi kepada yang membutuhkan,” kata Bo H. Holmgreen, Presiden dan CEO, Viking Sunset Studios, dan sekaligus founder dari organisasi nirlaba SOS.Demikian keterangan tertulis kepada media.

Holmgreen juga merupakan pembicara di konferensi G20 di Indonesia dengan tema Food Security. “Dunia mempunyai masalah distribusi. Setiap hari, kita memproduksi makanan yang bisa dikonsumsi lebih dari 10 juta orang. Kita sudah 8 miliar penduduk, tetapi 1 miliar dari kita pergi tidur dalam keadaan lapar. SOS didirikan pada 2016 untuk menghadapi masalah ini dengan mengoptimalisasi masyarakat lebih baik, menyelamatkan makanan dan memberikannya pada hari yang sama dengan aman kepada orang lapar.”

“Kami menganjurkan semua hotel, supermarket, pabrik makanan untuk tidak membuang makanan yang masih bisa dikonsumsi. Yang tidak bisa dijual, jelek, layu, kemasan rusak, hampir kadaluarsa, atau apapun – jika masih bisa dikonsumsi, kami harus memberikannya kepada orang yang kelaparan secara gratis. Kami (SOS) ahli dalam pengamanan makanan, kami punya teknologi canggih untuk makanan berlebih agar tiba di orang yang membutuhkan dengan selamat, dan kami lebih baik daripada membayar orang! Kami senang membicarakan pemerataan pangan, memberikan makanan bernutrisi sesuai kebutuhan dan keputusasaan  daripada uang,” tambah Ratna Soebrata, General Manager di SOS Indonesia.

“Kami akan menggunakan pemasukan dana untuk mengantarkan makanan ke pulau Jawa, dan membuka kantor di Jakarta dan Banyuwangi. Kami sangat senang sebagaimana SOS bisa melanjutkan kesuksesan jutaan makanan yang tidak terbuang ke tempat sampah, dan kita bisa menjalankan misi lingkungan sambil memberikan nutrisi kepada orang-orang. COVID merubah semuanya, tapi kita tetap bisa mencapai satu juta makanan tahun ini, terima kasih pada kedermawanan Viking Sunset Studios. Tentunya, dengan lebih banyak donasi uang dan makanan dari lebih banyak donatur, kita bisa lebih memperluas lagi, jadi mari bantu SOS untuk membantu lebih banyak masyarakat Indonesia, dan menghormati tema G20 Indonesia, Food Security.”

SOS Thailand dan SOS Filipina menikmati kontribusi besar dari mitra perusahaan, dan bekerja secara ekstensif dengan program CSR. Keberlanutan sekarang adalah tolak ukur banyaknya perusahaan, dan oleh karena itu, SOS bekerjasama dengan perusahaan yang berwawasan ke masa depan yang bersedia membantu dunia lebih baik, hijau dan berkelanjutan.

SOS Thailand sedang menyelenggarakan konferensi Zero Summit di Bangkok untuk ratusan individual dan perusahaan yang berwawasan sama pada 10 Desember 2022.

Donasi G20 kepada SOS akan dijadikan nutrisi dalam beberapa minggu mendatang, melintasi tempat-tempat di  Bali seperti Tabanan, Karangasem, Jembrana dan Nusa Penida. Di luar Bali, yaitu di Banyuwangi dan tempat bencana gempa melanda–Cianjur, yang berdekatan dengan Jakarta di Jawa. Tiap kota akan menerima 10 ton lebih beras sambil menantikan operasi SOS ke sana untuk penyelamatan dan distibusi makanan. Dengan Thailand, Filipina, dan Indonesia sebagai tiga negara utama yang dioperasikan oleh SOS, dampaknya sangat besar. Pengetahuan orang-orang mengenai pengurangan sampah makanan dan mengubah tujuan kehilangan makanan yang diperlukan membantu dunia, dan SOS bangga untuk berkontribusi agar bumi kita menjadi tempat yang lebih baik dan bersih dalam tema G20 2022. (rls)

TAGS :

Komentar