Menlu: Demokrasi harus Memberi Manfaat kepada Masyarakat

Menlu Retno Marsudi saat memberi sambutan dalam pembukaan Bali democarcy Forum, 8 Desember 2022 (Foto: ira)


Redaksi9.com - Selama ini, Indonesia terus konsisten mempromosikan demokrasi. Berangkat dari sebuah kesadaran bahwa demokrasi adalah sesuatu yang harus terus diperjuangkan. Hal itu diungkapkan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat memberi sambutan dalam Bali Democarcy Forum di Bali Nusa Dua Convetion Center (BNDCC), Kamis (8/12).

Ia menegaskan, semangat ini juga digaungkan oleh Sekjen PBB dalam pesan video pembukaan tadi.

Sekjen PBB menyampaikan bahwa saat ini demokrasi mengalami kemunduran dan kita semua bertanggung jawab untuk memperjuangkannya.

Kita juga harus mendukung prinsip-prinsip demokrasi seperti inklusivitas dan dialog yang menjadi kunci perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan.

Di Asia Pasifik sendiri, diperkirakan 54% penduduk hidup di bawah alam demokrasi.

Baca juga: Menlu Retno: Demokrasi telah Membantu Selesaikan Pandemi Covid-19 dengan lebih Baik

Terlepas dari semua tantangan yang ada, masih banyak yang kuat kepercayaan bahwa demokrasi harus terus dikembangkan termasuk tentunya adalah Indonesia.

Demokrasi akan membantu kita menghadapi tantangan sulit di tahun 2023.

"Kita tahu 2023 tantangannya cukup besar misalnya data dari ADB yang menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini saja sudah dipangkas dari 5,2% menjadi 4,3% dan untuk tahun depan dari 5,3% menjadi 4,9% di 2023," ujar Retno.

Meskipun situasinya sulit, ia  juga paparkan bahwa situasi ekonomi Indonesia di kwartal III relatif baik yaitu di angka 5,72% dan di tahun 2023 proyeksinya tumbuh 5%.

Namun demikian, sekali lagi, ini bukan menjadikan kita kemudian menjadi terlena. Kita tetap harus alert karena kita paham bahwa dampak pandemi masih dirasakan oleh rakyat.

Dan Data BPS menunjukkan 4,15 juta pekerja produktif masih terdampak oleh pandemi.

Oleh karena itu, prinsip solidaritas sangat penting di dalam mendorong pemulihan yang inklusif. Pemulihan ekonomi tidak boleh ada yang tertinggal. Karenanya kita menjangkau warga yang paling terdampak oleh pandemi dan memperkuat program perlindungan sosial. Meskipun tidak mudah  namun demokrasi telah membantu kita mengatasi pandemi secara lebih baik.

Ia menegaskan, demokrasi bukan merupakan tujuan, namun merupakan cara untuk mencapai tujuan. Yang terpenting adalah demokrasi harus membawa manfaat langsung bagi rakyat dan berkontribusi memberikan solusi.

Masa depan demokrasi akan sangat tergantung pada kita, apakah kita akan terus mendukung atau menyerah terhadap demokrasi.

Bagi Indonesia pilihannya jelas, kita harus memelihara spirit demokrasi dan memperkuat fondasi demokrasi.

Itulah kenapa Indonesia terus menyelenggarakan BDF dan terus mendorong nilai-nilai demokrasi dalam hubungan antar-bangsa.

Norma internasional serta tata kelola global tidak boleh, tadi saya sebutkan, tidak boleh hanya ditentukan oleh segelintir negara.

Dan dengan demokrasi kebebasan berekspresi, menyampaikan aspirasi, juga dijamin dan ruang dialog serta pembuatan keputusan yang efektif juga dimungkinkan, karena adanya check and balances.

Ia menyebut, demokrasi tidak sempurna, tetapi pengalaman Indonesia, salah satunya  menunjukkan bahwa demokrasi berfungsi; demokrasi membuahkan hasil; demokrasi delivers dan demokrasi adalah sekali lagi cara terbaik untuk memerintah dan melayani kepentingan rakyat.

"Untuk kasus Indonesia, demokrasi merupakan pilihan kita dan terbukti berperan penting dalam memajukan perdamaian, stabilitas, kemakmuran serta berkontribusi terhadap keberhasilan Indonesia menghadapi pandemi," kata Retno.

Dua   sesi yang disampaikan pada BDF kali ini, Sesi I: Fair and Equitable Access for Global Public Goods: Democratic Response. Sesi II: Democracy at the Crossroad: Shaping Governance in the New Global Landscape​. (ira)

TAGS :

Komentar