Redaksi9.com - Gerakan peduli pada kesehatan dan pengendalian tembakau menjadi fokus utama pertemuan Wali Kota se-Asia Pasifik, "7th Asia Pacific Summit of Mayors", yang dibuka Kamis (1/12) di Sanur.
"Di sini kami belajar satu sama lain dari contoh keberhasilan para wali kota dan kepala daerah tentang pengendalian tembakau dan mengurangi penyakit tidak menular," kata Asia Pasific Cities Alliance for Health and Development (APCAT) Co Chair, Dr. Bima Arya Sugiarto.
Ia menilai, komitmen politik adalah yang utama. Selain itu, kolaborasi seluruh elemen warga dengan komunitas dan media massa juga tidak kalah penting dalam pengendalian tembakau.
"Semangat APTAC ini juga mengintegrasikan keterlibatan anak-anak muda dalam pengendalian tembakau," imbuhnya.
Baca juga: Perlu Kolaborasi Multisektor Tangani Tuberkolosis di Indonesia
Baca juga: Komunitas Muda Tuntut Negara Hadir Lindungi Anak Indonesia dari Bahaya Rokok
Wali Kota Bogor ini mengatakan, banyak belajar dari kota besar di Singapura bagaimana membangun generasi yang peduli terhadap pengendalian tembakau.
"Dalam kegiatan ini juga berkumpul komunitas anak muda yang saling menginspirasi dengan mengadakan kegiatan kreatif untuk mengurangi tembakau," kata Bima.
Dengan kenaikan angka perokok di Indonesia, ia menilai, perda memang sangat diperlukan.
Apalagi sekarang ada komitmen dari pemerintah pusat.
"Ada target dari Menteri Dalam Negeri dan Menkes untuk memperbanyak kota yang mengaktifkan perda Kawasan tanpa Rokok (KTR)," ujar Bima.
Ia mengakui, memang tidak mudah, karena kita berhadap dengan budaya dan isu ekonomi. Namun, ia menegaskan, secara bertahap akan terus dikampanyekan. (ira)