Redaksi9.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut andil dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Sebagai rangkaian acara, Kominfo menggelar Digital Transformation Expo (DTE) yang berlangsung, Minggu - Kamis (13 s.d. 17 November 2022) di Bali Nusa dua Convention Center.
Staf Khusus Menkominfo, Dedy Permadi mengatakan, DTE sebagai side event yang mencakup empat pilar strategis transformasi digital yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.
Ia menegaskan, DTE ini tidak hanya menjadi salah satu side event KTT G20, tetapi juga menjadi salah satu deliverable Digital Economy Working Group (DEWG).
“Kita ingin menjadikan Digital Transformation Expo sebagai showcase perjalanan transformasi digital Indonesia. Melalui expo ini, kita akan menunjukkan kepada dunia, terutama kepada negara-negara anggota G20, Indonesia mengalami perkembangan bidang digital dengan pesat," kata Dedy, saat jumpa pers dengan awak media, Sabtu (12/11) di Jimbaran.
Ia menyebutkan, DTE bertujuan menampilkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam melakukan transformasi digital di setiap anggota G20. Gelaran ini juga untuk memperkuat ekosistem digital global dengan mengedepankan peluang dan potensi negara berkembang untuk memimpin forum berbagi pengalaman, agenda, dan inovasi.
Bicara soal ekonomi digital, ia mencontohkan, bagaimana UMKM Indonesia mampu bertahan di saat pandemi Covid-19 karena go digital.
“Dari awalnya hanya 9 juta, kemudian pascapandemi melonjak luar biasa menjadi 19 juta UMKM yang sudah go digital. Ada peningkatan 10 juta UMKM,” ujarnya.
Ini artinya, pandemi covid-19 tidak hanya sebuah tantangan tapi juga peluang untuk kreatif.
Pada 2024, pemerintah menargetkan UMKM di Indonesia yang sudah go digital mencapai 30 juta.
Berbagai usaha telah dilakukan termasuk pendampingan dan konektivitas agar UMKM Indonesia mampu naik kelas go digital dan mendunia.
Ia menyebutkan, dalam pertemuan G20 ini juga akan mendorong bagaimana digital mampu mendorong pemulihan ekonomi dunia. Selain itu, dalam DTE ini juga, memfasilitasi start up 20 negara bertemu calon investor.
Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika Menkominfo, mengatakan, bagaimana tranformasi dapat membangun bangsa. "Di dalam DTE kita bisa menikmati kemajuan teknologi dunia dan yang diterapkan di Indonesia dan bagaimana kolaborasi ini terjadi," ujarnya.
Dedy Permadi menambahkan, dalam DTE bukan sekadar pameran biasa, namun, ada beberapa zona transformasi digital yang ditawarkan, gambaran peta dunia dan komponen realitas digital seperti arus data, coding source, metaverse, media sosial, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan virtual reality.
Pengunjung akan merasakan sensasi percepatan perubahan dunia dalam air terjun data digital dan menyaksikan pencapaian-pencapaian Indonesia sebagai upaya percepatan dunia digital pada tonggak Presidensi G20 tahun ini.
Setelah diberikan gambaran mengenai konektivitas dunia melalui zona sebelumnya, dalam zona ini pengunjung akan diajak untuk mengunjungi wisata alam Indonesia yang indah secara virtual.
Pada zona transformasi Digital Indonesia, pengunjung dapat melihat kontribusi dan partisipasi Indonesia di dunia digital. Perkembangan transformasi digital Indonesia yang terjadi secara cepat akan digambarkan ulang menggunakan teknologi mutakhir dan disajikan dalam bentuk statistik pencapaian utama.
Dalam zona Transformasi Digital Negara-negara Anggota G20, pengunjung akan merasakan berbagai upaya transformasi digital yang sudah dilakukan negara-negara anggota G20.
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah diagendakan akan mengunjungi DTE ini, dan beberapa delegasi G20 termasuk masyarakat umum yang sudah teregistrasi sekitar 4000 orang. (ira)