Redaksi9.com - Setelah 10 tahun memimpin Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali, Umar Ibnu Alkhatab berhasil merampungkan sebuah buku berjudul ‘Kisah Seorang Pionir’ Sepuluh Tahun Memandu Omnbudsman Bali, yang ditulis sendiri dengan tebal 300 halaman.
Buku tersebut dibedah bersama narasumber Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa (Kepala LLDikti Bali), Wahyu Budi Nugroho, S.Sos, M.A (Sosiolog Universitas Udayana Bali),dan Arnoldus Dhae, S.Fil, M.Th (Wartawan) di Denpasar, Selasa (14/6).
Dalam acara yang dihadiri para jurnalis dan mahasiswa, Umar Ibnu Alkhatab menjelaskan, buku yang disusunnya bukan bermaksud mengada-ada namun berangkat dari apa yang dilihat, dijalankan selama ini dalam menahkodai ORI Bali.
“Poinnya tidak dalam kerangka menyombongkan diri," kata Umar.
Ia menceritakan, menulis buku tersebut berangkat fakta keseharian apa adanya seperti bagaimana dirinya harus tinggal di kosan layaknya masyarakat biasa hingga tetap enjoy mengendarai sepeda motor ke kantor hingga saat menjalankan tugas-tugas lainnya.
“Ini bukan pencitraan tetapi buku ini saya harapkan bisa menjadi inspirasi teman-teman dan penanda legacy bahwa saya pernah di Bali pernah tugas memimpin ORI Bali,” ujar Umar.
Wahyu Budi Nugroho mengatakan, secara umum, buku ini cukup obyektif karena memenuhi etika naratif. Pasalnya, buku tersebut selalu berkaitan dengan orang lain bahkan ada puluhan nama yang bisa dikonfirmasi dan itu bisa dibuktikan.
Sementara itu, Kepala LLDikti Bali, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa melihat sosok Umar Ibnu Alkhatab sebagai individu dan juga sebagai pemimpin sejatinya memiliki ambisi.
“Hanya saja, Pak Umar tidak ambisius, memiliki idialisme langka yaitu bisa berbaur tapi tidak larut. Dengan buku ini Pak Umar meninggalkan histori, legesi dan imbrio leterasi” kata Prof. Dasi.
Dalam pandangannya, Umar Ibnu Alkhatab berhasil menjadi pionir bagi penerusnya nanti saat akan memimpin ORI Bali. Dengan ketulusan, kesederhanaan Umar Ibnu Alkhattab menjadikan ORI Bali selama kepemimpinannya mampu menunjukkan karakter organisasi yang kuat dan partner strategis pemerintah daerah.
“Sepanjang masih bisa menjaga itu semua, belum tamat riwayatnya, bahkan bisa menjadi kiblat, pemimpin dan contoh bagi penerusnya,” kata Prof. Dasi. (ira)