Peran Pendidikan dalam Mempertahankan Kebudayaan di Era Modernisasi

Salah satu kegiatan budaya di SMAN 3 Denpasar



Redaksi9.com - Pada era modern saat ini, pendidikan tentu telah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap individu. Bahkan pemerintah telah mewajibkan warga negaranya untuk memperoleh hak pendidikan selama 12 tahun dan disarankan lebih dari itu. Secara sederhana, pendidikan dapat menjadi sarana individu supaya dapat terhindarkan dari kebodohan. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi pula pengetahuan yang akan didapatkan. Setiap lembaga pendidikan perlu mencetak lulusan yang berkualitas. Hal tersebut menjadi antisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan. Peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan dengan upaya yang serius untuk menjawab persoalan yang dihadapi di masa depan.

Perkembangan di era digital saat ini juga dapat merubah sistem Pendidikan yang mempermudah siswa dalam mengakses setiap ilmu di internet dan media online.
Internet merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi, memiliki fungsi yang sangat cocok dalam bidang pendidikan sebagai sarana penyampaian bahan pengajaran. Terlepas dari perkembangan internet saat ini serta era modernisasi pendidikan dan kebudayaan tentu tidak dapat dipisahkan begitu saja karena pendidikan juga sangat berperan dalam mempertahankan kebudayaan yang ada saat ini. Antara pengetahuan dan kebudayaann dapat berjalan selaras, sehingga kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentu harus mengajarkan kebudayaan yang sudah diwariskan nenek moyang dan di teruskan kepada generasi muda. Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau dikembangkan melalui pendidikan. Baik kebudayaan yang berwujud ideal atau kelakuan dan teknologi, dapat diwujudkan melalui praksis pendidikan. Namun saat ini, di Bali pendidikan dan kebudayaan sudah menjadi satu kesatuan di lingkungan sekolah itu sendiri. Pendidikan serta kebudayaan sangat dijunjung tinggi dan penerapan kebudayaan didalam sistem pendidikan seperti kegiatan budaya yang dilakukan di sekolah.
SMAN 3 Denpasar Adalah salah satu sekolah yang sudah melaksanakan kegiatan budaya dengan cara memberikan pemahaman serta edukasi mengenai kebudayaan Bali seperti membuat makanan tradisional, kerajinan tangan serta tarian khas Bali. Adanya kegiatan budaya tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di Bali kepada seluruh siswa, tidak memandang agama apapun itu, aturan yang berlaku untuk memakai baju adat bali setiap hari jumat yang diatur oleh
Peraturan Gubernur daerah Bali pada peraturan Gubernur Bali nomor 79 tahun 2018 tentang hari penggunaan busana adat Bali. Diterapkan diseluruh sekolah yang berada di Bali.
Adanya aturan tersebut diharapkan siswa dapat melestarikan kebudayaan yang ada di Bali dengan cara menggunakn baju adat serta berkegiatan kebudayaan yang ada di sekolah. Dengan begitu siswa juga dapat mempelajari hal baru dari sebuah kebudayaan yang ada.

Sekolah sebagai wawasan wiyata mandala, juga berperan aktif dalam lingkungan sekolah yang mendukung pelajar dalam menempuh pendidikan yang layak serta berdampingan dengan kebudayaan yang melekat di dalam pendidikan itu sendiri. Pendidikan dan kebudayaan adalah satu kesatuan yang sangat erat kaitanya dan kita sebagai pelajar serta generasi penerus sebaiknya dapat mempertahankan kebudayaan yang ada didaerah kita. Oleh karena itu pentingnya peran pendidikan dalam kebudayaan guna mengembangkan minat belajar dan pemahaman bagi para siswa di sekolah.

Kondisi pendidikan saat ini yang mengalami banyak perubahan yang disebabkan dari perkembangan zaman yang terus-menerus menuju era yang semakin modern. Hal tersebut tentunya memiliki kelebihan dan juga kekuranganya masing-masing, saat ini dengan peralatan serta internet yang menunjang aktivitas pelajar dalam menempuh Pendidikan memberikan kemudahan akses bagi pelajar untuk belajar.

I Wayan Phala Suawara, guru SMA Negeri 3 Denpasar menyadari bahwa kemudahan saat ini dalam proses belajar dan mengajar di sekolah. Namun beliau juga menyadari, terdapat kekurangan dari segi perkembangan karakter dari pelajar itu sendiri. “Dengan keadaan saat ini, proses belajar mengajar secara daring membuat siswa malas dalam melakukan sesuatu hal atau kurang produktif” ujarnya.

Walaupun terbatas sekolah online saat ini tentu hal tersebut bukan menjadi alasan bagi para siswa untuk bermalas-malasan saat di rumah, banyak siswa saat ini sudah meninggalkan kedisiplinannya karena sekolah online, seperti jarang memperhatikan penampilan saat kelas berlangsung, tidak menaati peraturan yang ada, serta tidak sopan. Hal tersebutlah yang membuat beliau merasa pelajar saat ini, perlu diberikan pemahaman serta bimbingan budaya sopan santun, tata krama serta etika.
Proses Kegiatan Budaya

Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki perilaku pelajar dan juga pemahaman mengenai kebudayaan yang ada, tentunya di Bali sangat erat hubunganya dengan adat istiadat. Dengan mengenalkan adat istiadat daerah di sekolah tanpa membedakan agama yang ada tentu pelajar dapat memahami arti dari saling menghormati dari kebudayaaan yang ada. Pemahaman menganai budaya ini tentu dapat mengubah sedikit demi sedikit karakter dari pelajar agar paham mengeai adap serta norma yang ada.
Menurut beliau memang sulit awalnya untuk proses kegiatan budaya ini dapat berlangsung dengan optimal. Dengan seiring berjalannya waktu ada beberapa kegiatan yang kita lakukan sebagai pihak sekolah buat untuk pelajar agar semakin aktif dalam mengikuti kegiatan budaya ini dengan lomba yang diadakan pihak sekolah. Serta sekolah sudah bisa tatap muka, saat ini pelajar dapat dengan mudah mengikuti aturan serta norma yang berlaku disekolah.
Hasil Pembentukan Karakter

Dengan usaha penuh serta didukung dengan lingkungan sekitar, menurut beliau, kegiatan budaya ini sudah berjalan dengan optimal dan perubahan yang dirasakan saat ini tentu sangat berbeda dengan sebelumnya, di tambah dengan sekolah saat ini yang sudah berlangsung secara tatap muka, dapa mempermudah dalam mengatur segala tingkah laku pelajar.

Keberhasilan ini tak hanya dapat merubah sifat, prilaku serta karakter siswa namun lebih dari itu, yang terpenting menurut beliau adalah bagaimana proses tersebut dapat memberikan pelajar pemahaman yang lebih berarti dari sebuah Pendidikan budaya. Serta dapat saling menghormati kebudayaan yang ada diindonesia.
Harapan beliau dengan adanya kegiatan budaya semacam ini, dapat diterapkan di seluruh sekolah terutama di Indonesia karena Pendidikan tanpa karakter serta budaya adalah hal yang buta. Hal tersebut harus selaras yang mengahasilkan para penerus bangsa yang berpendidikan dan berkarter tanpa meninggalkan kebudayaanya.


Penulis :
I Wayan Rio Aditya Prananda Prodi Komunikasi SV Institut Pertanian Bogor


TAGS :

Komentar