Balai Bahasa Gelar Penyuluhan Penggunaan Bahasa bagi Insan Media Massa

Penyuluhan Penggunaan Bahasa di Ruang Publik bagi Insan Media Massa

Redaksi9.com - Sebanyak 25 wartawan mengikuti kegiatan penyuluhan penggunaan bahasa di ruang publik bagi insan media massa se-Kota Denpasar di aula Balai Bahasa Provinsi Bali, 5—6 Mei. Ada tiga narasumber, Dosen Universitas PGRI Mahadewa, I Made Sujaya, Penyuluh Balai Bahasa Provinsi Bali, Wahyu Aji Wibowo, dan I Made Sudiana.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum dalam acara pembukaan mengatakan, kegiatan ini digelar guna menindaklanjuti pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia di media massa.

Menurut Toha, para insan media harus berjuang dan tetap memberikan informasi kepada masyarakat dengan bahasa yang benar, terutama penggunaan Bahasa Indonesia dalam pemberitaan pandemi Covid-19.

 

Sujaya dalam pemaparannya mengatakan,  sesuai pedoman pemakaian bahasa dalam Pers, wartawan hendaknya konsekuen melaksanakan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEBI) Permendikbud No 50/2015.

“Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim. Kalaupun harus menulis akronim,  dia  juga harus menjelaskan dalam tanda kurung kepanjangan akronim tersebut supaya tulisannya dapat dipahami pembaca,” jelasnya.

Sementara, Penyuluh Balai Bahasa Provinsi Bali, Wahyu Aji Wibowo memaparkan materi adanya kecenderungan kesalahan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia di media massa.

Penyuluh Balai Bahasa Provinsi Bali, I Made Sudiana memaparkan materi permasalahan kalimat di media massa kita. Ia  menuturkan, masih ditemukan adanya permasalahan-permasalahan kalimat dalam pemberitaan. Adapun permasalahan kalimat mencakup beberapa aspek, yakni kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, dan  kesejajaran.

Usai penyuluhan, seluruh peserta mengikuti tes penggunaan bahasa. Dari hasil tes, 65 persen peserta mampu menjawab dengan baik, yang artinya, seluruh peserta yang mengikuti penyuluhan tersebut dinilai telah berhasil dengan baik menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik.

Salah satu peserta, Ridwan mengungkapkan, kegiatan ini memberikan kesempatan yang sangat luar biasa bagi para wartawan untuk mendapatkan penyegaran  khususnya dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

“Penyuluhan ini menjadi kesempatan yang luar biasa bagi kami, menambah wawasan terutama penggunaan bahasa dalam pemberitaan. Kami harap, ke depan, kegiatan ini  rutin dapat diadakan,” ujarnya. (ira)

 

 

TAGS :

Komentar