Ajaran Tri Sakti Bung Karno, sesuai dengan Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba

Redaksi9.com - Peringatan Bulan Bung Karno tahun ini sangat istimewa. Walaupun di tengah pandemi Covid-19, kegiatan lomba tetap digelar dengan kreativitas masyarakat yang sangat tinggi. Ada lomba vlog Satgas Gotong Royong Pencegahan Covid-19 Berbasis Desa Adat dan video dokumenter Inovasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan, yang penyerahan hadiahnya dilakukan saat penutupan Bulan Bung Karno, Selasa (30/6) di Wisma Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, hanya di Provinsi Bali ada pergub yang mengatur tentang Bulan Bung Karno.

"Bung Karno memiliki peranan penting dan fundamental bagi sejarah Bangsa Indonesia. Bung Karno memimpin gerakan, dengan kegigihan dan kesabaran mengantarkan Indonesia merdeka 17 Agustus 1945. Bung Karno menjadi presiden pertama Indonesia," kata Gubernur asal Sembiran Buleleng ini.

Selain sebagai pemimpin, Bung Karno melahirkan sejunlah gagasan yang sangat penting. Tidak hanya soal idelologi bangsa tapi juga memberi ajaran untuk membangun negara Indonesia.

"Ajaran Tri Sakti Bung Karno, Berdaulat di bidang politik, Berdikari di bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam kebudayaan, sangat relevan dengan perkembangan zaman. Itulah sebabnya tanpa ragu, saya mendorong di Bali ini menjalankan Bulan Bung Karno dan memberi payung hukum," tegas Koster.

Ia menilai, ajaran Tri Sakti Bung Karno sangat sesuai dengan visi dan misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Desa adat juga bisa didorong secara ekonomi, menjadi lembaga pengembangan sektor riil di desa adat. Desa adat tempatnya memelihara tradisi dan seni budaya. Desa adat menjadi lembaga yang tepat untuk diberdayakan.

Memang ia mengakui perayaan Bulan Bung Karno tahun ini tidak bisa seperti tahun lalu karena pandemi Covid-19. "Ini bukan kegiatan seremonial tapi kegiatan yang bisa memberi makna agar masyarakat bisa menjalankan sehari-hari. Ternyata pandemi mampu memunculkan kreativas masyarakat," imbuhnya.

Ia menilai, pandemi ada juga hikmahnya. Berdiam banyak di rumah ada kegiatan positif, seperti memanfaatkan lahan pekarangan.

"Saya melihat Ketua TP PKK Provinsi Bali sudah setahun lalu menggaungkan, tapi sepertinya kurang ditanggapi. Banyak ada halaman kosong seperti di halaman pura yang dapat dimanfaatkan. Ini merupakan program kedaulatan pangan," kata Koster.

Ke depan, lanjutnya, Bali harus mengarah kedaulatan pangan. Menjadi kesadaran kolektif bersama-sama dalam agenda memperkuat fundamental pereknomian Bali.
Tidak lagi sektor pariwisata yang dominan. Tapi seimbang antara pertanian, pariwisata, dan industri.

Ia berharap, kegiatan yang dilakukan ini jangan sementara atau untuk lomba saja. Namun, dilakukan berkelanjutan, sesuai dengan tema peringatan Bulan Bung Karno, Aktualisasi Tri Sakti Bung Karno dalam Menyongsong Bali Era Baru.

"Jangan hanya hangat-hangat tai ayam, tata pekarangan saat lomba. Namun, lakukan ini untuk aktivitas sehari-hari. Pemanfaatan lahan pekarangan bisa dijadikan salah satu cara untuk kedaulatan pangan," tegas Koster.

Dewan juri memutuskan untuk lomba vlog Satgas Gotong Royong Pencegahan Covid-19 Berbasis Desa Adat, Juara I diraih Desa Adat Mas, Gianyar; Juara II Desa Adat Banjarangkan Klungkung; dan Juara III Desa Adat Beng Gianyar.

Lomba video dokumenter Inovasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan, juara I diraih Tim Penggerak PKK Desa Paksa Bali Dawan Klungkung, juara II Tim Penggerak PKK Mudeng Jembrana, dan juara III Komang Suryawan Sibangkaja, Abiansemal Badung (ira).

TAGS :

Komentar