Kementerian Kominfo Ajak Generasi Muda Tangkal Hoak Virus Corona

Wiryanta Muljono dan Ida Bagus Ludra

Redaksi9.com- Informasi terkait virus corona telah membuat kegaduhan di masyarakat. Padahal, banyak sekali informasi yang beredar justru hoak alias kabar bohong.

Demikian diungkapkan Direktur Komunikasi dan Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo, Wiryanta Muljono, dalam acara Implementasi Informasi Ramah Anak dalam Mewujudkan Kota Ramah Anak, Sabtu (7/3) di Aula Disdikpora Provinsi Bali.

Menurut Wiryanta, masyarakat sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir terkait virus corona karena 95 persen pasien Covid-19 bisa sembuh. Bahkan, tingkat kematiannya rendah hanya 4 persen.

"Justru yang membuat kecemasan adalah kabar bohong atau hoak sehingga menimbulkan kegaduhan masyarakat," ujar Wiryanta.

Intinya, kata dia, cara pencegahan virus corona yang harus lebih digalakkan seperti, seperti rajin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, makan yang bergizi, dan istirahat yang cukup.


Untuk ketenangan masyarakat, ia mengajak pemerintah melakukan aktifitas nyata seperti yang dilakukan di Jakarta. Sebelum kereta MRT dipergunakan, selalu disemprot cairan desinfektan. Tujuannya, untuk memberi rasa ketenangan dan kenyamanan kepada masyarakat.

"Saya dengar di Bali hari ini juga dilakukan penyemprotan desinfektan di Nusa Dua dan Pelabuhan. Sebenarnya semua sudah bisa diatasi dan tidak terjadi apa-apa. Kami harap aktivitas ekonomi tidak terganggu dan bisa berjalan seperti biasa," tegasnya.


Wiryanta menyebutkan, data Kementerian Kominfo dari 171 juta lebih penguna internet di Indonesia, sekitar 90 persen terhubung dengan ponsel. Sebanyak 80 persen penggunanya generasi muda. Parahnya lagi, ada 147 hoak yang tersebar soal virus corona selama sebulan.

Menurutnya, literasi media sangat perlu diberikan kepada generasi muda, dengan tujuan agar tidak mudah terpancing kabar bohong

Intinya, dari Kementerian Kominfo bersama-sama Diskominfo Provinsi Bali, mencegah Covid 19 dengan gerakan bersih dan sehat menuju manusia yang unggul dalam mewujudkan Kota Ramah Anak.

"Anak-anak berhak mendapatkan informasi yang benar dan menyejukkan. Ada dua hak dasar anak yakni soal pendidikan dan kesehatan. Hari ini kami ingin memberi informasi yang benar kepada anak soal virus corona," kata Wiryanta.

Sementara, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Provinsi Bali, Ida Bagus Ludra mengatakan, tak dipungkiri kecanggihan dan kecepatan media sosial memberi dampak informasi begitu cepat berkembang. Namun, sangat disayangkan, informasi yang banyak beredar, justru informasi yang salah alias hoak virus corona.

"80 persen hoak beredar justru dari media sosial. Parahnya, 80 persen pengguna media sosial adalah generasi muda. Di sinilah perlunya literasi media kepada generasi muda," ujarnya.

Ia mengatakan, Diskominfo Provinsi Bali sudah rutin menggelar literasi media. Bahkan, hampir sudah dilakukan keliling Bali. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, PKK, semua dilibatkan.

Ia menegaskan, kewajiban pemerintah untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.

Ia menyambut baik acara yang digelar kementerian Kominfo di Bali yang melibatkan 130 siswa SMP/SMA. Ini salah satu contoh bahwa Bali aman dikunjungi.

"Jadi tidak perlu takut datang ke Bali dan Bali masih aman dari virus corona," kata Ida Bagus Ludra.

Ia juga mengajak masyarakat tidak perlu terlalu cemas menyikapi virus corona.

"Mari bersama-sama menyampaikan informasi yang benar terkait virus corona, bagaimana pencegahannya dan biasakan ketika menerima informasi sebaiknya dicek dulu kebenarannya," sarannya.(Iira).

TAGS :

Komentar