Redaksi9.com - Munculnya ormas-ormas yang berasal dari luar Bali menjadi perhatian banya kalangan masyarakat. Sejalan dengan itu, penolakan terhadap ormas-ormas luar tersebut juga ramai diwacanakan. Terlebih, Bali telah memiliki sebuah lembaga pengamanan tradisional yang hingga kini tetap eksis dalam menjaga adat, budaya, serta keamanan di wilayahnya masing-masing. Karena itu, cukup dengan mengoptimalkan keberadaan para pecalang, kondisi keamanan akan bisa teratasi.
Menyikapi hal itu, anggota Komisi I DPRD Denpasar, I Made Sukarmana SH, Jumat (9/5) menilai apa yang menjadi wacana belakangan ini tentang ormas luar perlu disikapi dengan bijak oleh semua krama Bali. Terlebih, selama ini krama Bali dengan tradisi dan budaya yang kuat, telah memiliki lembaga yang jelas dalam menjaga krama dan wilayahnya masing-masing.
Hanya saja, ke depan perlu menjadi perhatian semua pihak, terkait kesejahtraan para pecalang tersebut. Mereka telah memiliki fungsi dan peran yang sangat strategis dalam menjaga keamanan wilayahnya. Karena itu, perlu kiranya Majelis Desa Adat (MDA) untuk memberikan insentif setiap bulan kepada para pecalang.
“Kami berharap agar MDA bisa memberikan insentif berupa dana setiap bulannya kepada mereka. Dana itu bisa diambilkan dari dana BKK yang diberikan pemerintah,” ujar Sukarmana.
Bukan hanya pecalang, perhatian serupa juga bisa diberikan kepada para Pakis di Kota Denpasar. Ini sebagai bentuk penghargaan atas peran dan fungsi yang mereka emban selama ini.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir ini ramai pembicaraan terkait munculnya ormas-ormas luar yang membentuk dewan pimpinan cabang di Bali. Kontan saja, kondisi ini mendapat tanggapan dari berbagai komponen masyarakat di Bali, termasuk di Denpasar.(rls-as)