Menjamurnya Toko Modern di Bali: UMKM Terancam Gulung Tikar

Ilustrasi - Dua toko berjaringan berjejer untuk tawarkan kemudahan bagi konsumen (Foto:dok-net)

Redaksi9.com - Pesatnya perkembangan toko modern atau retail berjaringan di Bali dalam beberapa tahun terakhir mulai memicu kekhawatiran di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Semakin banyaknya gerai-gerai ritel nasional yang berdiri di berbagai sudut Pulau Dewata, bahkan sudah merambah kepedesaan sehingga menyebabkan pelaku UMKM merasa terancam.

"Keberadaan toko berjaringan, seperti Alfamart dan Indomaret serta sejenisnya mengancam kami. Produk kami yang sederhana dan lokal sulit bersaing dengan harga murah dan promosi besar-besaran yang mereka tawarkan," ujar Nyoman Sari, salah satu pemilik warung kecil yang menjual oleh-oleh khas Bali di kawasan Ubud.

“Kami khawatir usaha kecil seperti kami akan mati suri.”

Toko modern yang menjamur ini memang membawa perubahan signifikan dalam perilaku belanja masyarakat. karena menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari dalam satu tempat.

Namun, dampak dari pesatnya pertumbuhan ritel modern ini dirasakan oleh pengusaha UMKM. Banyak di antaranya mengeluh kesulitan untuk bertahan, terutama dalam sektor produk pangan dan kerajinan tangan. Mereka merasa tidak bisa bersaing dengan promosi dan daya tarik yang ditawarkan oleh toko-toko besar.

Para pelaku UMKM, yang sebagian besar terdiri dari pedagang pasar tradisional, pengrajin lokal, hingga penyedia jasa, kini mulai merasakan dampak langsung dari kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada mereka. Banyak toko-toko kecil yang terpaksa tutup atau merugi besar karena kehilangan pelanggan yang beralih ke pusat perbelanjaan modern dengan fasilitas yang lebih lengkap dan harga yang lebih kompetitif. Akibatnya, para pelaku UMKM ini merasa semakin terpinggirkan.

Namun, yang lebih menyedihkan adalah fakta bahwa pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan atau membatasi laju pembangunan toko modern tersebut. Meskipun banyak elemen masyarakat yang mengkhawatirkan dampak sosial dan ekonomi dari fenomena ini, pemerintah setempat terbatas oleh aturan perizinan yang berada di tangan pemerintah pusat. Kebijakan perizinan yang longgar dan tidak tegas dinilai membuka celah bagi retail besar untuk berkembang tanpa kendala berarti di Bali.

Masalah ini juga mencuat dalam berbagai diskusi di kalangan masyarakat. Mereka khawatir bahwa jika keberadaan toko-toko modern terus berkembang pesat, Bali akan kehilangan karakteristik asli yang selama ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, yakni keragaman produk lokal dan keberagaman usaha kecil yang memajukan perekonomian masyarakat Bali. Banyak yang merasa bahwa kehadiran toko-toko modern ini hanya akan menguntungkan segelintir pihak besar, sementara masyarakat kecil akan semakin terpinggirkan.

Di sisi lain, pemerintah pusat beralasan bahwa perizinan usaha dan investasi yang diberikan pada toko-toko modern ini adalah bagian dari upaya mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Mereka menilai bahwa keberadaan retail besar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendukung sektor ekonomi lainnya. Namun, masyarakat di Bali merasa bahwa kebijakan ini belum mempertimbangkan dampak jangka panjang yang mungkin merugikan UMKM lokal.

Keprihatinan ini pun semakin diperburuk dengan tidak adanya kebijakan konkrit yang jelas untuk melindungi UMKM dari ancaman besar tersebut. Banyak pihak berharap agar pemerintah lebih responsif terhadap kebutuhan lokal dan menciptakan regulasi yang lebih seimbang, yang tidak hanya menguntungkan pengusaha besar, tetapi juga memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang dan bertahan hidup di tengah arus globalisasi yang semakin tak terbendung.

Sebagai solusi, masyarakat dan pelaku UMKM Bali berharap agar pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan perizinan yang ada, serta memberikan perlindungan dan dukungan nyata untuk usaha kecil dan menengah agar tetap eksis dan berkembang. Jika tidak, dikhawatirkan Bali akan kehilangan keberagaman ekonomi yang selama ini menjadi salah satu daya tarik utama pulau ini. (kris)

TAGS :

Komentar