Turis India Belum Digarap Maksimal

Wakil Ketua BPPD Bali Putu Saroyini Piartrini


Redaksi9.com - Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah  (BPPD) Provinsi Bali, Putu Saroyini Piartrini, mengatakan, turis India belum digarap maksimal oleh pelaku wisata di Bali. 
Dosen Pascasarjana Fakultas Ekonomi Bisnis Unud  ini mengatakan,  dari kunjungan turis India ke Bali berkisar 8,7 % tahun 2018. Terjadi  peningkatan kunjungan  di tahun 2019 dengan jumlah 58,1 %.  
“Ini potensi yang bisa digarap,” ujarnya, saat bertemu awak media, di kantor BPPD Bali, Jumat, (10/1).
Dari data yang ia miliki, disampaikan,  untuk urusan bisnis di tahun 2018, turis India berjumlah  sekitar 5,6% dan terjadi peningkatan menjadi 11,9 % di tahun 2019 dari  88,1 % yang datang  ke Bali. 
“MICE dari turis India juga punya potensi. Karena mereka selain liburan, ada juga yang datang ke Bali karena urusan bisnis,” imbuhnya. 
Dari tahun 2018 dan 2019, tercatat sekitar 90%  para turis India ini datang ke bali dengan memesan lewat travel online.  “Orang India adalah pakarnya IT. Kecanggihan teknologi sudah menjadi bagian gaya hidup mereka. Kalau ingin menggarap pasar mereka, harus membidik gaya gidup mereka yang  online minded,” kata Saroyini. 
Ada dua tempat yang menjadi  tempat  favorit turis India di tahun   2018 dan 2019, yakni Ubud sekitar 22,3%  dan Kuta  19,5 %.  “Tahun 2018, sebanyak 28% turis India memilih Kuta sebagai tempat menginap, sementara di tahun 2019, sekitar 43.2% mereka memilih menginap di Ubud,” ucapnya. 
Sekitar 30% turis India yang datang ke Bali di tahun 2018 dan 2019 adalah berpasangan.  Sekitar 31,5% tingkat kunjungan mereka selama lima hari di tahun 2019.
Ia menilai, pasar India dinilai lebih baik dari Cina. Turis India  juga memilih hotel berbintang untuk tempat menginap mereka. Bahkan menginapnya terbilang panjang yaitu lima hari. 
Ia menegaskan, saat ini, turis India masih menempati posisi keempat setelah Eropa, Australia, dan  Cina. Ia sangat optimis pasar India terbuka lebar jika digarap dengan maksimal. 

Jika dibandingkan dengan turis Cina, jika melihat dari lama menginap yang hanya berkisar tiga hari,  dan produktivitas kualitas pasar Cina tidak terlalu menggembirakan, pasar India perlu juga menjadi pemikiran untuk terus digenjot.  (ira) 

TAGS :

Komentar