Perajin Perak Produksi Koleksi Terbaru Perhiasan TULOLA

Para perajin perak binaan BCA mendapatkan buket bunga (Foto:ist)

Redaksi9.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menjalin kerja sama strategis dengan jenama perhiasan lokal TULOLA. Dalam kolaborasi kali ini, BCA melibatkan perajin perhiasan dari Desa Taro, Bali untuk memproduksi koleksi terbaru TULOLA. Perajin yang dimaksud adalah I Made Suama, seniman perak dari Desa Wisata Taro yang merupakan Desa Bakti BCA. Dia terlibat dalam produksi 3 jenis perhiasan baru dalam daftar koleksi “The Dancer” dari TULOLA yang diluncurkan Rabu (30/10).

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, “BCA sangat bahagia dapat kembali bekerja sama dengan TULOLA, sebuah jenama lokal yang tidak hanya berkomitmen mempercantik wanita Indonesia, tetapi juga merayakan kekayaan budaya Nusantara. Bangga rasanya melihat perajin Desa Wisata Taro dapat diakui dan dipercaya keahliannya oleh sebuah jenama perhiasan lokal inovatif seperti TULOLA. Sinergi antara perajin lokal dan jenama seperti ini sangatlah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia."

Desa Wisata Taro dikenal sebagai salah satu sentra penghasil seni kerajinan tangan dari perak berkualitas tinggi. Seni ukiran perak merupakan bagian penting dari tradisi desa ini selama berabad-abad. Dalam koleksi “The Dancer” dari TULOLA, I Made Suama dipercaya menyumbangkan ide dan kreativitasnya mendesain bros kipas, bros ukiran, dan subeng (anting-anting) bermotif bunga. Semua desain ini terinspirasi dari kekayaan dan budaya asli Desa Taro.

Bros Kipas terinspirasi dari tarian Nar-Nir, yang menceritakan pergaulan remaja dan setiap penarinya membawa kipas. Inspirasi dari tarian tersebut dipadukan dengan ukiran khas Bali yang banyak menghiasi Pura di Desa Taro. Kemudian, Bros Ukiran terinspirasi dari keanekaragaman tumbuhan di Desa Taro, terutama tanaman merambat yang banyak tumbuh di hutan, sungai, dan lembah. Anting Bunga adalah karya yang diilhami banyaknya bunga di Desa Taro. Keberadaan beragam bunga di Desa Taro sangat penting karena kerap digunakan penari dalam pementasan.

“Komitmen BCA menumbuhkan perekonomian daerah melalui Desa Bakti BCA kami lakukan secara holistik, mulai dari pembinaan, pengembangan, hingga perluasan pasar. Kolaborasi antara BCA, TULOLA, dan perajin dari Desa Wisata Taro menjadi #BuktiBaktiBCA menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi kreatif, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat. Kami harap ke depannya semakin banyak jenama lokal terinspirasi memberdayakan seniman dan perajin lokal, serta mendorong inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Hera.

Upaya BCA memperluas pasar pelaku UMKM dan para pebisnis di Desa Bakti BCA tecermin dari keikutsertaan 32 merchant binaan BCA pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2024. Pada acara tersebut, puluhan UMKM binaan BCA melakukan business matching dengan lebih dari 160 pembeli potensial dari luar negeri, meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Selain itu, BCA terus membantu proses penerbitan sertifikat halal dengan target 2.000 UMKM pada 2024 ini. BCA juga mengajak 5 desa binaan mempromosikan wisata dan kekayaan daerahnya di Bali Beyond Travel Fair dan Wonderful Indonesia Travel Fair 2024. (rls)

TAGS :

Komentar