Redaksi9.com - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian menggelar Sosialisasi Pertanian Presisi yang mengambil tempat di Gedung Santi Graha Denpasar, Selasa (3/9). Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta mendukung terwujudnya pertanian berbasis teknologi. Sehingga diharapkan mampu mendukung kemajuan sektor pertanian yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli pada Sekretariat Daerah Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa mengatakan bahwa Pertanian presisi atau Precision Agriculture adalah sebuah teknologi pertanian modern yang mengaplikasikan teknologi informasi untuk membantu petani dalam memahami keadaan lahan dan tanaman petani secara detail dan akurat.
Pertanian Presisi memungkinkan petani untuk melakukan tindakan yang lebih tepat sasaran dalam pengelolaan lahan dan tanaman mereka, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.
"Di era sekarang, di mana tantangan pangan dan lingkungan semakin mendesak, penerapan pertanian presisi bulan lagi sebuah pilihan, tetapi keharusan untuk menjaga keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan di Kota Denpasar," ujarnya.
Lebih lanjut Artayasa mengatakan dengan kemajuan teknologi pertanian presisi, petani memiliki kesempatan untuk meningkatkan hasil panen, mengurangi penggunaan sumber daya seperti air dan pupuk, serta mengurangi dampa negatif terhadap lingkungan. Di sisi lain, penerapan pertanian presisi juga menuntut kita untuk lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi.
"Pemkot Denpasar selalu memberikan fasilitasi dan pendamping terhadap pengembagan pertanian presisi dan fokus untuk keberlanjutan regenerasi pertanian di Kota Denpasar," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta mengatakan tujuan sosialisasi petani presisi ini untuk memperluas wawasan kemampuan SDM Pertanian dalam mengintegrasikan pertanina presisi di lapangan.
" Kegiatan ini guna mengembangkan pertanian di Kota Denpasar, selain itu juga bertujuan untuk menarik minat generasi muda untuk terjun di dunia pertanian," jelasnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 orang terdiri dari perwakilan pekaseh, petani muda dan OPD terkait. Adapun narasumber dalam kegiatan ini dari PT. Pupuk Indonesia, Universitas Udayana, ITB Stikom Bali dan P4S Pemuda Keren Gobleg. (eka)