Paiketan Puri Puri Sejebag Bali Dukung Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

-

Redaksi9.com - Gubernur Bali Wayan Koster menerima audiensi sejumlah Penglingsir Puri yang tergabung dalam Paiketan Puri Puri Sejebag Bali di Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Jumat (13/12). Para Penglingsir Puri yang hadir di antaranya,  Penglingsir Puri Klungkung, Puri Pemecutan, Puri Tabanan, Puri Ubud, Puri Peliatan, Puri Bangli, Puri Buleleng, Puri Karangasem, Puri Jro Kuta, Puri Buleleng dan Puri Negara.

Ada dua hal utama yang disampaikan dalam pertemuan ini. Yang pertama terkait dengan komitmen penglingsir Puri untuk bersatu dalam menjaga adat dan budaya Bali. Oleh karena itu para penglingsir puri mendukung perwujudan visi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. 

“Apa yang perlu kita lakukan untuk mewujudkan visi ini karena kami senang sekali kalau Bali ini bisa bersih secara sekala maupun niskala,” kata Ketua Paiketan Puri Puri Sejebag Bali (P3SB) 
Ida Dalem Semara Putra. 

Ia menambahkan, P3SB juga sudah melakukan komunikasi dengan PHDI untuk membantu mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Kedua, P3SB menyampaikan perihal rencana Bali sebagai tuan rumah Festival Keraton Nusantara yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober tahun 2020 mendatang. Ida Dalem Semara Putra berharap kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Hal ini bisa terwujud apabila puri-puri di Bali yang sudah menghimpun diri bersinergi dengan pemerintah daerah, terutama Pemerintah Provinsi Bali. 

“Kami berharap bisa ber-partner dengan pemerintah daerah dalam menjaga adat dan budaya, salah satunya melalui pelaksanaan festival keraton ini,” kata Penglingsir Puri Agung Klungkung ini.

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasinya dengan keberadaan P3SB. Menurutnya, puri dalam sejarahnya merupakan bagian dari eksistensi kebudayaan yang ada di Bali. 

Ia menambahkan di era modern ini masyarakat Bali termasuk para Penglingsir Puri harus bersatu bersama-sama dalam melaksanakan pembangunan di Bali. Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini mengatakan sudah mendalami permasalahan yang ada di Bali dan menuangkannya dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Karena leluhur kita di jaman dulu ini yang dipakai model membangun Bali,” kata politisi asal Desa Sembiran, Tejakula Buleleng ini.

Itu sebabnya, pihaknya memulai dengan menghidupkan kembali aksara Bali. Menurutnya, kebudayaan Bali dimulai dari aksara. “Kalau tidak ada aksara tidak ada kata, tidak ada kalimat tidak ada untaian cerita,” terangnya. Berbeda dengan daerah lain yang mengandalkan kekayaan alam, menurut Gubernur Koster kebudayaan adalah potensi yang dimiliki Bali.

Terkait dengan pelaksanaan Festival Keraton tahun 2020 mendatang, mantan anggota DPR RI ini mengatakan pemerintah daerah akan mendukung agar pelaksanaan berjalan baik. “Nanti silakan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Biro Kesra,” katanya. (ira). 

 

 

TAGS :

Komentar