Redaksi9.com - Sebagai monumen untuk mengenang tragedi bom Bali pada tahun 2002, Tugu Peringatan Bom Bali yang berlokasi di Jalan Raya, Kecamatan Kuta ini dilakukan perbaikan.
Menurut juru parkir, Kairo, kondisi pada monumen yang sudah rusak dan perlu diperbaiki rencananya akan berlangsung selama dua bulan.
“Pengerjaannya baru empat hari, diperbaikinya sekitar dua bulan. Yang rusak diperbaiki biar tertata rapi” katanya pada Sabtu (27/7).
Selama ini, sebelum dilaksanakan perbaikan memang monumen bersejarah ini sebagai salah satu destinasi wisata sering dikunjungi oleh wisatawan yang ingin berfoto atau sekedar jalan-jalan.
Ia mengatakan, perbaikan yang baru berlangsung empat hari, wisatawan tidak dapat berkunjung ke monumen yang dibangun untuk mengenang para korban bom 22 tahun silam ini. Kawasan monumen tersebut dipasangi seng pembatas agar tidak mengganggu kegiatan di sekitar.
Perbaikan monumen berdampak langsung pada kondisi Kuta sebagai salah satu distrik kehidupan malam yang selalu padat. “Kalau tidak ada ini (monumen) Kuta mati. Orang-orang biasanya kesini buat dugem, nongkrong, dan jalan-jalan,” ujarnya.
Rencana perbaikan yang akan rampung pada bulan September ini berpengaruh pada aktivitas di jalanan sekitar. “Ngatur lalu lintasnya lumayan ruwet karena jalan satu arah,” ujar petugas pengatur lalu lintas yang tidak ingin disebutkan namanya.
Para pedagang yang berada di sekitar juga sedikit mengeluhkan kondisi ini dikarenakan kendaraan yang lewat mengantar wisatawan yang sering menurunkan wisatawan di pinggir jalan sehingga terjadi kemacetan di jalan satu arah yang menghubungkan langsung menuju ke pantai. Sehingga kendaraan yang muncul atau lewat di dalam gang akan macet karena harus menunggu kendaraan satu per satu untuk bisa keluar.
Wisatawan yang berjalan kaki di sekitaran monument dan juga harus berhati-hati dan memperhatikan keadaan di jalanan ketika menyebrang. Wisatawan atau kendaraan bermotor dapat melewati gang-gang kecil menuju pantai atau jalan di sekitaran. Meski dalam keadaan diperbaiki atau tidak, di sekitaran monument memang selalu padat oleh kendaraan dan juga wisatawan yang berkunjung ke monument.
Selain itu, banyak wisatawan yang mendapati kriminal saat berkunjung ke Kuta. “Disini tidak aman, wisatawan sering kehilangan barang-barangnya seperti hp-nya dicuri, kemungkinan ini juga yang membuat mereka pindah tempat atau cari tempat hiburan lain,” katanya.
Penulis: Ni Kadek Ari Septia Santi (Mahasiswa PKL Ilmu Komunikasi Undiknas Denpasar)