Redaksi9.com - Ketua LVRI Denpasar Jero Wiladja dinobatkan peraih "Tokoh Perempuan Inspiratif Bali" yang digelar oleh PINTI Bali serangkaian perayaan Peringatan HUT Raden Ajeng Kartini tahun 2024.
Jero Wiladja salah satu tokoh perjuang Kemerdekaan Indonesia di tahun 1946. Jero Wiladja dalam perjuangan tersebut, dia membantu di bidang medis. Banyak pejuang yang mengalami sakit akibat peperangan. Karena keberaniannya, Jero Wiladja memberi pertolongan kepada pejuang tersebut.
Berkat jasanya, Jero Wiladja mendapat kehormatan sebagai Legiun Veteran Republik Indoensia. Hal inilah yang menjadi cerminan pergerakan untuk melanjutkan cita-cita RA Kartini.
Begitu juga peraih penghargaan lainnya, yakni dr. Mumtazah Mardliyah, salah satu dokter yang menjadi inspiratif bagi kaum perempuan. Dia aktif di berbagai organisasi, antara lain Komandan Menwa Udayana, Ketua FKP3D Bali, termasuk juga menjadi koordinator relawan di Bali saat Indonesia menghadapi Covid-19.
Selanjutnya, Dr. dr. AA Sri Wahyuni Sp.KJ seorang relawan yang aktif dalam kegiatan perlindungan perempuan dan anak. Dia juga Ketua Yayasan Lentera Anak Bali.
"Saya sudah aktif di organisasi sejak di bangku kuliah. Saya peduli dengan perempuan dan anak. Banyak anak-anak telantar, bahkan tak mengenyam pendidikan. Karena itulah hati saya terketuk menjadi orang tua angkat anak-anak tukang suwun di Pasar Badung. Tujuan utamanya agar mereka bisa mengenyam pendidikan," tuturnya.
Sedangkan, Ir. Farida Hanum M.Si, seorang perempuan inspiratif di bidang pertanian. Berkat ketekunannya, dia mendapatkan pengalaman penelitian yang dibiayai pemerintah. Salah satunya penelitian pemanfaatan tanaman di lahan kering.
Farida Hanum juga sebagai Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bali. Dalam kepengurusan ICMI Bali, dia menjabat sebagai wakil ketua. Saat ini sebagai dosen Pertanian Unmas Denpasar.
Sementara, Prof. Dr. Anastasia Sulistyawati seorang dosen yang sangat aktif berorganisasi. Dia adalah memiliki sederet gelar akademik baik sarjana magister maupun doktoral.
"Bagi saya tokoh RA Kartini adalah menjadi inspiratif bagi kaum perempuan Indonesia dan khususnya Bali. Karena itu harus semangat bergerak sesuai bidang yang ditekuni kaum perempuan itu sendiri," ucap perempuan pendiri sekolah BCPS Bali Culinary Pastry School dan PIB.
Penyanyi Bali Ni Made Suastini alias Dek Ulik adalah seorang pelantun lagu-lagu Pulau Dewata dengan ciri khas suaranya tinggi. Dia juga seorang berprofesi penyanyi secara profesional -- tak lekang zaman.
"Saya memang sebagai penyanyi Bali yang telah melalang (keliling) sejak remaja. Saya juga menyarankan bagi perempuan tetap melestarikan seni dan kebudayaan Bali," ucapnya.
Begitu juga dr. Ny. Asmariani S Duarsa yang sukses mengelola Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar. Dia juga sangat peduli sejak menjadi dokter menyumbangkan tenaganya untuk kemanusiaan. Sehingga setiap ada kegiatan bersedia untuk menjadi donator dan memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara gratis.
"Sejak menjadi dokter, saya mempunyai cita-cita untuk membantu sesama yang memerlukan bantuan kesehatan," tuturnya.
Sedangkan Ni Ketut Deni seorang penggerak PKK bagi ibu-ibu desa. Dia tak mengenal lelah untuk mengajak kaum perempuan untuk berbuat lebih baik. Termasuk juga meningkatkan derajat kehidupan. Baginya, pekerjaan tidak semestinya dilakukan oleh laki-laki saja. Tapi perempuan juga mempunyai peran yang sama.
"Contohnya di dalam kegiatan rapat-rapat banjar. Perempuan harus berani duduk bersama dan memberikan pendapat dalam kegiatan rapat," ujarnya.(kis)