Bali Spirit Festival 2024 Perkuat Indonesia sebagai Destinasi Wellness Tourism Dunia

Menparekraf Sandiaga dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno” di Jakarta, Senin (22/4/2024),

 

Redaksi9.com  - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penyelenggaraan Bali Spirit 2024 yang merupakan salah satu festival yoga terbesar di Asia.

Menparekraf Sandiaga dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno” di Jakarta, Senin (22/4/2024), berharap penyelenggaraan BaliSpirit Festival 2024 diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi  wellness tourism baik di lingkup ASEAN, Asia Pasifik, maupun secara global. 

Bali Spirit 2024 akan berlangsung pada 1 hingga 5 Mei 2024 di  Puri Padi Hotel & The Yoga Barn, Ubud, Bali. 

“Tahun lalu juga kita sempat melakukan kegiatan interaksi, dan kita harap ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi _wellnes tourism_, karena ini akan menciptakan peluang, ekonomi yang lebih baik, lapangan kerja, dan juga mendorong pariwisata dan geliat ekraf kita,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Menparekraf menyampaikan bahwa potensi wellness secara global memberikan kontribusi menjanjikan dan diproyeksikan akan tumbuh signifikan.

Global Wellness Institute (GWI) tahun 2020 menilai wellness economy secara global tercatat sebesar 436 miliar dolar AS, dan di tahun 2023 diperkirakan nilainya telah mencapai 700 miliar dolar AS dengan rata rata proyeksi pertumbuhan sebesar 20,9 persen per tahun sampai dengan tahun 2025.

Founder of Bali Spirit Festival, I Made Gunarta, menyampaikan bahwa BaliSpirit tahun ini mengusung tema “Come Together” yang diambil sebagai bentuk perayaan atas kebersamaan dalam perjalanan kehidupan di bumi. 

“Kami mengharapkan festival kali ini bisa mendatangkan _attended_ sekaligus juga memberikan dampak sosial ekonomi yang besar bagi masyarakat,” kata Gunarta. 

Media & Sponsorship Manager Bali Spirit Festival, Dimaz Yogi Fawzi, menyampaikan bahwa pada 2024 acara ini menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri, serta menampilkan musisi-musisi domestik dan internasional dalam program Daytime Music & World Night Music. Acara juga dirangkai dengan bazaar makanan sehat dan industri organik yang dikemas dalam Dharma Fair.

“Kami ingin mengenalkan Indonesia kepada dunia, jadi alih-alih membawa Indonesia keliling dari satu panggung ke panggung di dunia internasional, kami berusaha membangun satu panggung kelas dunia di Ubud untuk orang-orang Indonesia agar lebih mudah dikenal dunia,” kata Dimaz.  (rdk)


*
 

TAGS :

Komentar