Redaksi9.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa secara resmi membuka Pelatihan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Badung, bertempat di Ruang Pertemuan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Puspem Badung, Senin (12/2).
Pelatihan tersebut dihadiri Fasilitator, Rochayati Basra selaku Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri, Kemendagri dan Kepala BKPSDM Badung I Gede Wijaya.
Dalam sambutannya, Sekda Badung Adi Arnawa mengatakan, pelatihan ini menjadi momentum yang sangat tepat sekali, karena di tahun 2024 ini merupakan tahun politik, serta pada bulan November akan dilaksanakan Pilkada serentak. Mengapa ini dikatakan penting, karena setiap calon kepala daerah yang nanti terpilih tentu membuat visi misi yang akan tertuang di dalam RPJMD dalam masa kepemimpinan 5 tahun kedepan.
“Melalui pelatihan ini kami harapkan peserta selaku perangkat daerah harus memahami visi-misi seorang Calon Kepala Daerah yang terpilih nanti. Disini selaku perangkat daerah harus dapat menerjemahkan visi-misi dari setiap calon kepala daerah. Karena ini menyangkut terjemahan mimpi dari seorang kepala daerah untuk memenuhi janji kepada masyarakat,” jelasnya.
Untuk itu Sekda meminta kepada seluruh peserta pelatihan agar mengikuti dan memperhatikan dengan baik materi yang diberikan oleh narasumber, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mampu menerjemahkan visi misi pemimpin badung kedepan.
Kepala BKPSDM Badung I Gede Wijaya selaku Ketua Panitia menjelaskan, pelatihan penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra, diselenggarakan dengan maksud untuk meningkatkan kompetensi ASN Badung dalam menyusun RPJPD, RPJMD dan Renstra. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan peserta tentang proses dan cara penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dan daerah.
Peserta pelatihan yaitu ASN yang membidangi perencanaan sebanyak 95 orang. Dibagi menjadi dua kelas, kelas A dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah peserta 50 orang. Dilanjutkan dengan study tiru ke Provinsi Jawa Tengah. Kelas B juga dilaksanakan selama 4 hari, sebanyak 45 peserta dan study tiru ke Pemerintah Kota Semarang. Tenaga pengajar, fasilitator dari Badan Pengembangan SDM Kemendagri. (rls)