Peringatan Hari Pelaut Sedunia Beri Apresiasi bagi Pelaut Penyumbang Devisa Negara

Sekjen Kesatuan Pelaut Indonesia Dewa Nyoman Budiasa (kiri) saat perayaan HUT Pelaut Dunia 2023 di Benoa (Foto:redaksi9)

Redaksi9.com - Peringatan Hari Pelaut Sedunia tahun 2023 sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaut yang telah berkontribusi salah satunya sebagai penyumbang devisa negara.

“Jasa pelaut sangat besar, tanpa mereka tidak akan ada pelayaran maka tidak ada arus logistik yang bisa kita nikHUT mati. Karena itu hari ini kita semua patut memberi penghormatan kepada pelaut,” kata Sekjen KPI (Kesatuan Pelaut Indonesia) Dewa Nyoman Budiasa pada Perayaan Hari Pelaut Sedunia 2023 (Day of The Seafarer 2023) di Kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, Minggu.

Dewa Budiasa lebih lanjut mengatakan dengan jumlah pelaut yang begitu besar saat ini menjadi kekuatan dalam mendukung perekonomian negara. “Ketika pelaut mogok maka ekonomi akan lumpuh. Sektor pelaut adalan salah satu penyumbang perekonomian,” kata pria yang belasan tahun bekerja di kapal pesiar ini.

Dewa Budiasa mengakui memang jumlah pelaut di Indonesia masih kalah dengan negara lain seperti Filipina yang jumlah penduduknya justru lebih sedikit dari Indonesia. Padahal luas perairan (laut) Indonesia sangat besar. Perlu adanya harmonisasi dan penguatan kebijakan dalam sektor kelautan ini.

Apalagi, kata pria asal Tabanan yang juga politikus ini, bahwa tantangan ke depan dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Adanya isu dimana kapal laut bisa dijalankan dengan remote control perlu menjadi perhatian.

Ia mengingatkan terkait tema peringatan Hari Pelaut Sedunia “Ocean’s Worth Protecting-2023 dimana laut wajib dilindungi. “Profesi pelaut ini mulia. Pelaut menjadi kekuatan untuk kurangi pencemaran bumi,” katanya.

Sementara KSOP Benoa yang diwakili Ahmad Yani Ridzani selaku Kasi SHSK KSOP Kelas 2 Benoamengatakan kelancaran distribusi logistik terlebih paska pandemi menjadikan peran vital pelaut semakin strategis sebagai pekerja kunci pada perdagangan dunia dalam mengangkut muatan barang maupun mengantarkan penumpang dengan nyaman dan aman.

Dijelaskan dari data saat ini jumlah pelaut berdasarkan kepemilikikan sertifikat kompetensi pelaut ada 1.016.738 orang dimana dengan jumlah yang besar tersebut menjadi potensi bangsa Indonesia dalam rangka memiliki SDM pelaut Indonesia sehingga peran pelaut sebagai pekerja kunci (keyworker) dapat mendukung pemenuhan kesesuaian terhadap konvensi international ‘Convention on standard of training certification and watchkeeping for seafarer (stcw 1978 beserta amandemennya) maupun Marine polution convention serta Maritime labour powtion convention (marpol 1973-1978 beserta amandemennya).

Dikatakan setiap hari, ratusan ribu pelaut berlayar di kapal-kapal baik niaga ataupun penangkap ikan. Kapal mereka adalah penggerak utama perdagangan global, dan mesin ekonomi global, mengangkut kargo seperti makanan, obat-obatan, elektronik, dan lain sebagainya. “Tanpa pelaut, tidak akan ada pelayaran maka tidak ada arus logistik yang kita nikmati saat ini,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta para pelaut turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan laut. "Ditjen Hubla menyadari pentingnya keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha dalam kampanye keselamatan pelayaran dalam rangka Hari Pelaut Sedunia 2023 di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Arif mengatakan perayaan Hari Pelaut Sedunia 2023 mengusung tema Seafarers Contribution to Protecting the Marine Environment yang artinya Kontribusi Pelaut dalam Menjaga Lingkungan Laut "Tema ini sejalan dengan tema Hari Maritim Sedunia 2023 yaitu 'MARPOL at 50-Komitmen kami terus berlanjut' dan dirayakan dengan kampanye internasional bertajuk Ocean Worth Protecting," ujar Arif.

Ditjen Hubla mengharapkan para pelaut yang menghabiskan sebagian besar waktunya di laut dapat menjadi agen perubahan dalam melindungi dan melestarikan ekosistem laut Arif mengatakan laut merupakan jalur perdagangan penting yang menghubungkan negara-negara dan memberikan kemakmuran bagi masyarakat.

"Namun, risiko dan bahaya di laut perlu diminimalkan untuk memastikan keselamatan pelayaran yang berkelanjutan," ujarnya Kampanye Ocean Worth Protecting mengajak semua pihak yang terlibat dalam industri pelayaran, mulai dari awak kapal, pengusaha, otoritas maritim hingga masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keselamatan di laut.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Ditjen Hubla mengajak semua pihak yang terlibat dalam industri perhubungan laut, mulai dari awak kapal, pengusaha, otoritas maritim, hingga masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keselamatan di laut.

Kampanye Ocean Worth Protecting mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya keselamatan pelayaran, perlindungan anak-anak dan generasi mendatang, serta pengurangan pencemaran laut.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Pelaut Sedunia 2023, Ditjen Hubla juga meluncurkan spesimen baru buku pelaut "Kementerian Perhubungan juga terus berupaya meningkatkan pelayanan dan kemudahan dalam pengurusan dokumen bagi para pelaut, termasuk dengan meningkatkan security dan spesimen baru pada buku pelaut," kata Arif. (kis)

 

TAGS :

Komentar