Trik Agar Bahasa Ibu Diminati Kaum Muda

Redaksi9.com - Marilah sesering mungkin kita menuturkan bahasa ibu kita dengan menyelipkan bahasa ibu dalam bahasa pergaulan kita sehari- hari.
Hal itu disampaikan Sekda Pemerintah Kota Denpasar, Rai Iswara dalam Seminar Nasional Bahasa Ibu (SNBI) Ke-12 dan Lokakarya Pelestarian Bahasa Ibu (LPBI) Ke-2 di Aula Widya Sabha Mandala Prof. Ida Bagus Mantra, Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Kamis (6/2).

Rektor Universitas Udayana, A.A Raka Sudewi mengatakan Seminar Nasioanal Bahasa Ibu (SNBI) Ke-12 dan Lokakarya Pelestarian Bahasa Ibu (LPBI) Ke-2 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana ini mempertemukan para pakar dan ahli untuk saling bertukar pikiran dalam upaya melestarikan bahasa ibu di Indonesia yang kaya dan terdiri dari ribuan bahasa ibu.

“Ditengah modernisasi banyaknya tantangan pelestarian bahasa ibu bagaimana para ahli mengemas bahasa ibu agar diminati lagi oleh anak muda. Kegiatan kali ini diikuti oleh 142 pengarah SNBI dengan 131 paper," ujar A.A Raka Sudewi.

Sementara Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaaan Bahasa Kemendikbud RI, Prof.Dr.Dadang Sunendar M.Hum saat ditemui mengatakan pelaksanaan seminar ini berdekatan dengan Hari Bahasa Ibu Internasional pada 21 Februari.

“Bahasa daerah menjadi salah satu fokus pengembangan di Badan Pengembangan dan Pembinaaan Bahasa Kemendikbud mengkoordinasikan dengan stakeholder Pemerintah Dearah setempat untuk mengembangkan, melindungi, membina kemajuan bahasa sastra," ujarnya.

Ia berharap, Bahasa daerah harus mampu memberikan kontribusi sumbangan kosakata untuk memperkaya bahasa nasional kita.

"Ini juga menjadi strategi kami sesuai arahan Mendikbud untuk memperkuat bahasa negara kita," ujarnya.

Ia menambahkan, bahasa daerah yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 718 bahasa daerah per Oktober 2019, persebarannya paling banyak di Papua dan Papua Barat dengan 428 bahasa daerah.

Sisanya tersebar di Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara. Sementara itu, bahasa Bali berada ditingkat daya hidupnya masuk kategori aman, tidak kritis ataupun terancam punah," ungkapnya.(kis)

 




TAGS :

Komentar