BMKG Pasang Sensor Gempa dan Tsunami Baru di Bali

Ketua BMKG saat bertemu Gubernur Koster di Rumah Jabatan

Redaksi9.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pemasangan alat sensor gempa dan tsunami baru di beberapa titik di Kabupaten Bangli, Karangasem, Buleleng serta Pulau Nusa Penida Klungkung pada Desember mendatang. Demikian diungkapkan Ketua BMKG Prof. Dwikorita Karnawati, saat bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Jabatan Jayasabha Denpasar, Sabtu ( 16/11).

"Tujuan pemasangan tersebut untuk lebih merapatkan jaringan dan sistem, sehingga peringatan dini akan lebih cepat terdeteksi. Kalau sekarang jedanya 5 menit, nanti bisa sampai 3 menit setelah terjadi gempa sudah ada peringatan," ujar mantan Rektor UGM itu.

Disebutkan, alat-alat canggih tersebut juga untuk memperkuat penerimaan sinyal terhadap deteksi gempa.

"Sekarang yang baru terpasang alat sensor untuk gempa kekuatan besar, nantinya akan diperkuat dengan sensor untuk gempa berkekuatan rendah, sehingga getaran kecil sekalipun akan terdeteksi," ucapnya .

Selain itu, juga akan dilengkapi super komputer untuk mencegah perangkat 'hang' saat menerima data.
Peningkatan perangkat dan sumber daya manusia di Bali, menurut Prof Dwikorita akan menjadikan Bali sebagai kawasan yang setara dengan Jakarta dari segi infrastruktur pendeteksi gempa dan tsunami.

"Bahkan, Bali kita plot sebagai back up. Bilamana ibu kota mengalami kelumpuhan akibat bencana, maka Bali dengan infrastruktur yang sama akan menjadi pusat informasi kebencanaan Indonesia," imbuhnya.

Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan dukungannya kepada BMKG untuk menjadikan Bali sebagai wilayah dengan sistem pendeteksi gempa dan tsunami yang setara dengan yang dimiliki Ibu Kota Jakarta.

"Tentu saya dukung penuh rencana itu, dan kami berterima kasih sekali dengan upaya tersebut," kata Koster.

Koster menyebutkan, bangunan seperti hotel dan fasilitas lainnya di Bali akan dibangun dengan standarisasi tahan gempa serta memiliki akses yang memadai jika suatu waktu terjadi bencana.

"Kalau perlu jadi prasyarat pemberian izin mendirikan bangunan di Bali. Di samping juga, kita lebih intensifkan sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat," kata Gubernur yang juga Ketua PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali I Made Rentin serta Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Moh Taufik Gunawan. (ira).

TAGS :

Komentar