TP PKK Sulsel Belajar ke Bali

TP PKK Sulsel belajar ke Bali

Redaksi9.com - Berbagai kiat TP PKK Provinsi Bali telah terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bali, serta menggaung hingga level nasional. Hal tersebut yang membuat TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan studi banding ke TP PKK Provinsi Bali. 

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Ny. Andikasmawati diterima oleh Ketua TP PKK Prov Bali Ny. Putri Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Senin (7/10). 

Pada kesempatan itu, Ny. Putri Koster membeberkan beberapa program dan kiat yang telah dilakukannya bersama tim. “Pertama tentu masalah anggaran. Awalnya anggaran hanya Rp. 2,6 M (Miliar, red) untuk sepuluh program pokok PKK tentu tidak cukup. Sehingga kami pun mulai susun program dan membicarakan ke Bappeda, dan syukurlah disetujui menjadi Rp 6,2 M di tahun 2019 dan akan bertambah lagi menjadi Rpb10 M tahun 2020,” ungkapnya pada pertemuan yang turut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Bali Putu Anom Agustina.

Menurutnya melalui anggaran yang dititip di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa  tersebut, berbagai program telah berjalan hingga mampu memberikan bantuan ke TP PKK Kabupaten/Kota. “Saya ingin agar kader-kader PKK hingga pelosok desa kesannya tidak hanya seksi konsumsi, tapi mampu menampilkan kemampuannya dan ikut dalam kegiatan sosial bermasyarakat sekaligus menjadi penggerak di desa-desa,” ujarnya.

Berbagai kegiatan yang tergabung dalam 10 program pokok PKK sudah dilaksanakan. “Kita sudah turun ke masyarakat dan desa-desa untuk mensosialisasikan program HATINYA PKK. Karena saya ingin semua natah (halaman, red) masyarakat Bali menjadi hijau,” imbuhnya sembari mengatakan bahwa ia tidak ingin halaman warga hijau untuk keperluan lomba semata.

Selain itu, dengan menggandeng Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kesehatan Pemprov Bali, TP PKK juga melakukan pelayanan berupa IVA tes kepada masyarakat. “Hal tersebut rutin kami lakukan di sela-sela kegiatan PKK saat turun ke masyarakat,” sebutnya.

“Pada intinya, kami adalah mitra pemerintah, kenapa Ketua TP PKK biasanya istri Gubernur atau Bupati, karena untuk mempermudah sinergi dengan pemerintah,” terangnya. Ny. Putri Koster pun menambahkan jika PKK menemukan anak-anak difabel atau sanggar kesenian perlu bantuan, maka PKK melalui ketua tim akan melaporkan ke pemeringah untuk mendapat tindak lanjut berikutnya. 

Melalui berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan, PKK Provisi Bali menargetkan sabet juara umum PKK tingkat nasional di tahun 2022. “Namun sebelum hal itu dicapai, saya ingin agar HATINYA PKK benar-benar berjalan dulu, dengan halaman rumah warga yang semua hijau, administrasi PKK benar-benar baik serta pelayanan kesehatan untuk wanita, balita dan para orang tua kita berjalan dengan baik. Saya tidak ingin kita mendapatkan juara hanya di atas kertas saja,” tegasnya.

Ny. Andikasmawati sangat mengapresiasi penjelasan Ny. Putri Koster pada pagi itu. “Ini sangat inspiratif dan ingin benar-benar bisa menerapkan di provinsi kami,” katanya. 

Hal pertama yang menjadi kendala baginya adalah masalah anggaran. TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan hanya memiliki anggaran sebesar Rp 2,6 Miliar, dan itu pun mesti didistribusikan sebagai bantuan kepada 24 TP PKK Kabupaten/kota. “Namun kami menggandeng OPD terkait juga untuk mensinergikan progran-program kami,” imbuhnya. 

Misalnya lanjut dia, untuk kegiatan IVA test dan Posyandu TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Selatan.

Ia mengaku sangat ingin meninjau secara langsung program-program PKK di Provinsi Bali. Seperti progran HATINYA PKK dan UP2K, namun karena keterbatasan waktu hal tersebut belum bisa terlaksana. “Namun kami berharap melalui pertemuan ini kami bisa menyerap program-program di sini dan mengalikasikan di daerah kami,” harapnya. (ira). 

TAGS :

Komentar